Sebenernya Ofal imunisasi MMR ini waktu umur 15 bulan.. Cuman baru sekarang nih sempet update. Ini juga karena Fajar (temen kantor) kemaren sempet nanya Ofal udah imunisasi MMR apa belum. Lagian seminggu kemaren ini lagi lumayan sibuk training di kantor juga. Pergi pagi pulang malem, untungnya sampe rumah Ofal selalu belum bobo.. Nungguin Ayah sama Bundanya dulu kali ya? hehehe.. Jadi masih bisa maen2 dulu sama Ofal sebelum bobo.
Awalnya sempet ngerasa ragu2 juga mau ngasih imunisasi MMR ini sama Ofal. Soalnya isu2 yang beredar di luaran sana banyak yang bilang kalo imunisasi ini salah satu pencetus autis pada anak. Yang udah ngasih imunisasi MMR pun banyak yang nunggu sampe anaknya udah lancar ngomong dulu baru dikasih imunisasi. Dan masalahnya pas umur 15 bulan itu (waktu anjuran untuk dikasih imunisasi MMR ini) Ofal belum bisa ngomong. Baru bisa ngomong beberapa kata aja. Tapi setelah googling dan juga dapet dukungan dari dsa nya (dia ga mempermasalahkan kalo Ofal udah bisa ngomong apa belum ^^), kita semakin yakin kalo kita akan kasih imunisasi MMR ini untuk Ofal. Soalnya takut juga kalo penyakitnya dateng sebelum kita imunisasi.
Ini hasil rangkuman googling tentang imunisasi MMR.
Vaksin MMR adalah vaksin 3-in-1 yang melindungi anak terhadap campak, gondongan dan campak Jerman dan disuntikkan sebanyak 2x. Vaksin tunggal untuk setiap komponen MMR hanya digunakan pada keadaan tertentu, misalnya jika dianggap perlu memberikan imunisasi kepada bayi yang berumur 9-12 bulan.
Suntikan pertama diberikan pada saat anak berumur 12-15 bulan. Suntikan pertama mungkin tidak memberikan kekebalan seumur hidup yang kuat, karena itu diberikan suntikan kedua pada saat anak berumur 4-6 tahun (sebelum masuk SD) atau pada saat anak berumur 11-13 tahun (sebelum masuk SMP).
Campak menyebabkan demam, ruam kulit, batuk, hidung meler dan mata berair. Campak juga menyebabkan infeksi telinga dan pneumonia. Campak juga bisa menyebabkan masalah yang lebih serius, seperti pembengkakan otak dan bahkan kematian.
Gondongan menyebabkan demam, sakit kepala dan pembengkakan pada salah satu maupun kedua kelenjar liur utama yang disertai nyeri. Gondongan bisa menyebabkan meningitis (infeksi pada selaput otak dan korda spinalis) dan pembengkakan otak. Kadang gondongan juga menyebabkan pembengkakan pada buah zakar sehingga terjadi kemandulan.
Campak Jerman (rubella) menyebabkan demam ringan, ruam kulit dan pembengkakan kelenjar getah bening leher. Rubella juga bisa menyebakban pembengkakan otak atau gangguan perdarahan.
Imunisasi MMR juga diberikan kepada orang dewasa yang berumur 18 tahun atau lebih atau lahir sesudah tahun 1956 dan tidak yakin akan status imunisasinya atau baru menerima 1 kali suntikan MMR sebelum masuk SD.
Dewasa yang lahir pada tahun 1956 atau sebelum tahun 1956, diduga telah memiliki kekebalan karena banyak dari mereka yang telah menderita penyakit tersebut pada masa kanak-kanak.
Pada 90-98% orang yang menerimanya, suntikan MMR akan memberikan perlindungan seumur hidup terhadap campak, campak Jerman dan gondongan.
Suntikan kedua diberikan untuk memberikan perlindungan kuat yang tidak dapat dipenuhi oleh suntikan pertama.
Efek samping yang mungkin ditimbulkan oleh masing-masing komponen vaksin :
Komponen campak :
- 1-2 minggu setelah menjalani imunisasi, mungkin akan timbul ruam kulit. Hal ini terjadi pada sekitar 5% anak-anak yang menerima suntikan MMR.
- Demam 39,5 derajat Celsius atau lebih tanpa gejala lainnya bisa terjadi pada 5-15% anak yang menerima suntikan MMR. Demam ini biasanya muncul dalam waktu 1-2 minggu setelah disuntik dan berlangsung hanya selama 1-2 hari. Efek samping tersebut jarang terjadi pada suntikan MMR kedua.
Komponen gondongan
Pembengkakan ringan pada kelenjar di pipi dan dan dibawah rahang, berlangsung selama beberapa hari dan terjadi dalam waktu 1-2 minggu setelah menerima suntikan MMR.
Komponen Campak Jerman
- Pembengkakan kelenjar getah bening dan atau ruam kulit yang berlangsung selama 1-3 hari, timbul dalam waktu 1-2 minggu setelah menerima suntikan MMR. Hal ini terjadi pada 14-15% anak yang mendapat suntikan MMR.
- Nyeri atau kekakuan sendi yang ringan selama beberapa hari, timbul dalam waktu 1-3 minggu setelah menerima suntikan MMR. Hal ini hanya ditemukan pada 1% anak-anak yang menerima suntikan MMR, tetapi terjadi pada 25% orang dewasa yang menerima suntikan MMR. Kadang nyeri/kekakuan sendi ini terus berlangsung selama beberapa bulan (hilang-timbul).
- Artritis (pembengkakan sendi disertai nyeri) berlangsung selama 1 minggu dan terjadi pada kurang dari 1% anak-anak tetapi ditemukan pada 10% orang dewasa yang menerima suntikan MMR. Jarang terjadi kerusakan sendi akibat artritis ini.
- Nyeri atau mati rasa pada tangan atau kaki selama beberapa hari lebih sering ditemukan pada orang dewasa.
- Meskipun jarang, setelah menerima suntikan MMR, anak-anak yang berumur dibawah 6 tahun bisa mengalami aktivitas kejang (misalnya kedutan). Hal ini biasanya terjadi dalam waktu 1-2 minggu setelah suntikan diberikan dan biasanya berhubungan dengan demam tinggi.
Keuntungan dari vaksin MMR lebih besar jika dibandingkan dengan efek samping yang ditimbulkannya. Campak, gondongan dan campak Jerman merupakan penyakit yang bisa menimbulkan komplikasi yang sangat serius. Jika anak sakit, imunisasi sebaiknya ditunda sampai anak pulih.
Imunisasi MMR sebaiknya tidak diberikan kepada:
- anak yang alergi terhadap telur, gelatin atau antibiotik neomisin
- anak yang 3 bulan yang lalu menerima gamma globulin
- anak yang mengalami gangguan kekebalan tubuh akibat kanker, leukemia, limfoma maupun akibat obat prednison, steroid, kemoterapi, terapi penyinaran atau obati imunosupresan.
- wanita hamil atau wanita yang 3 bulan kemudian hamil.
Dan ini hasil googling tentang autisme :
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan anak berupa gangguan interaksi sosial dan komunikasi (bukan semata-mata gangguan berbicara) dan biasanya muncul pada usia 1-3 tahun. Tanda2 autisme biasanya muncul pada tahun pertama dan selalu sebelum anak berusia 3 tahun. Autisme 2-4 kali lebih sering ditemukan pada anak laki2.
Penyebab pasti autisme tidak diketahui. Penelitian terbaru menitikberatkan pada kelainan biologis dan neurologis otak, termasuk ketidakseimbangan biokimia, faktor genetik dan gangguan kekebalan. Beberapa kasus mungkin berhubungan dengan:
- Infeksi virus (rubella kongenital atau cytomegalic inclusion disease)
- Fenilketonuria (suatu kekurangan enzim yang sifatnya diturunkan)
- Sindroma X yang rapuh (kelainan kromosom).
- gangguan interaksi sosial
- hambatan dalam komunikasi verbal dan nonverbal
- kegiatan dan minat yang aneh atau sangat terbatas
Tentang isu yang bilang kalo vaksin MMR ini dapat menjadi pencetus terjadinya gejala autis. Hmm.. kalo menurut yang aku baca, hal ini disebabkan karena gejala autis (misalnya kemampuan bicara yang belum lancar) biasanya timbul pada saat anak berumur 12-18 bulan. Hampir sama dengan waktu anjuran pemberian vaksin MMR yaitu 12-15 bulan. Makanya seringkali orang menyangkutpautkan antara MMR ini dengan Autis. Belum lagi ada yang bilang juga kalo vaksin ini mengandung zat pengawet thimerosal yang bisa membahayakan otak bayi. Penelitian membuktikan kalo kadar thimerosal dalam vaksin amat rendah. Setelah divaksin, kadar merkuri dalam darah tidak meningkat dan thimerosal dibuang melalui pup. Selain itu merkuri dalam thimerosal bukan merkuri aktif yang bisa merusak ginjal, saraf atau otak. Sampai saat ini, katanya.. katanya loh yaa.. hehe.. belum ada penelitian yang bisa membuktikan hubungan antara pemberian vaksin MMR dengan autisme.Dan lagi kalo emang MMR bisa bikin jadi autis, pasti Organisasi Kesehatan Dunia sudah melarang pemberian vaksin ini. Ya kan ya?
Vaksin diciptakan untuk bisa mencegah penyakit2 yang potensial menimbulkan penyakit dan komplikasi yang berat, yaitu yang bisa menyebabkan cacat bahkan kematian. Vaksin ini juga ditemukan setelah melalui penelitian yang memakan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar. Tujuan utamanya untuk menentukan keampuhan dan memastikan keamanan vaksin. Dipilih dosis terkecil yang paling efektif merangsang pembentukan antibodi protektif, dan ditentukan juga jadwal yang paling ideal dalam merangsang terbentuknya kadar antibodi yang terbaik. Oleh karena itu sebaiknya imunisasi apapun mengikuti waktu yang sudah dianjurkan.
Setelah browsing2 makanya makin mantep untuk ngasih vaksin MMR ke Ofal. Abisnya kalo liat akibat dari penyakit2, yang harusnya bisa dicegah sama vaksin MMR ini, serem banget! Walopun sebenernya dengan divaksin pun ga bisa mencegah 100% kalo si anak ga akan sama sekali kena penyakitnya, tapi at least kalo kena pun (amit-amit..) ga akan separah kalo anak yang ga divaksin sama sekali.
Tapi soal pemberian vaksin ini sih ya balik lagi ke orang tua masing2 loh yaa.. Soalnya kan tetep yang tau terbaik untuk anaknya ya orang tuanya. Emang lebih baik untuk cari info2nya lebih dulu sebelum memutuskan segala sesuatu untuk anak kita yaa.. Dan menurut aku, yang terbaik untuk Ofal ya dengan kasih Ofal vaksin MMR ini. ^_^
Tapi soal pemberian vaksin ini sih ya balik lagi ke orang tua masing2 loh yaa.. Soalnya kan tetep yang tau terbaik untuk anaknya ya orang tuanya. Emang lebih baik untuk cari info2nya lebih dulu sebelum memutuskan segala sesuatu untuk anak kita yaa.. Dan menurut aku, yang terbaik untuk Ofal ya dengan kasih Ofal vaksin MMR ini. ^_^
Sumber :
- http://mommiesdaily.com/2010/10/05/imunisasi-mmr-autisme/
- http://medicastore.com/penyakit/43/Autisme.html
- http://afie.staff.uns.ac.id/2008/12/13/vaksin-mmr-menyebabkan-autis/
- http://medicastore.com/penyakit/81/Imunisasi.html
- Q&A Smart Parents for Healthy Children, dr. Purnamawati S.
- dan lain2 yang kelupaan linknya.. ^_^ maap...
0 comments:
Post a Comment